Profil Kagiatan

PROFIL
BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Basa jeung Sastra Sunda (HIMA PENSATRADA) merupakan organisasi intrauniversiter yang berada di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah (JPBD) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Layaknya sebuah organisasi, BEM Hima Pensatrada memiliki arahan dan tujuan yang ingin dicapai biak secara konstitusional atau pun konvensional. Secara konstitusi jelas BEM Hima Pensatrada memiliki tujuan yaitu membangun insan akademis yang kritis, religius dan revolusioner sehingga mempunyai rasa tanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pembangunan nasional. Secara konvensi kami memiliki tanggungjawab moral terhadap perkembangan dan penjagaan bahasa, sastra serta aksara daerah atau secara umumnya pengembangan dan penjagaan terhadap budaya daerah. Kedua hal ini yang kemudian menjadi fokus dalam organisasi ini (baca: BEM Hima Pensatrada)

Untuk mencapai tujuan itu maka pembinaan dan pengembangan dalam segala hal sangat dibutuhkan. Tidak hanya dalam wilayah kemampuan berorganisasi saja yang kami bina dan kembangkan. Tapi wilayah-wilayah keterampilan serta pembinaan minat dan bakat pun kami kembangkan. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara konstitusi dan tujuan secara konvensi. Hal ini terbukti didalam tubuh organisasi ini sendiri (baca: BEM Hima Pensatrada) yang mana didalamnya terhimpun beberapa komunitas seni yaitu “Lingkung Seni Sunda” (Lisenda), Komunitas teater “Sanggar Mahasiswa Basa Sunda” (Sambada), komunitas sastra “TURUS” dan komunitas pecinta alam “Keluarga Pecinta Lingkungan Hidup (KPLH) Pancaksuji” yang bergerak pada bidang penelitian budaya. Selain itu untuk memenuhi kemampuan berorganisasi kami memiliki wadah tersendiri diantaranya “Pendidikan dan Penalaran” (Diklar), “Pengabdian Pada Masyarakat” (P2M), “Sosial jeung Pengkaji Kebijakan” (Sosjak). Adanya pembentukan dalam tubuh BEM Hima Pensatrada merupakan sebuah tarekah untuk memfokuskan diri dalam bekerja sehingga ini menjadi sebuah media untuk mengembangkan kemampuan serta keterampilan baik dalam hal organisasi dan berseni. Lebih jauhnya hal ini diharapkan mampu menjadi media pelestarian, pengembangan serta penjagaan terhadap budaya daerah (baca: Sunda).

Adapun bentuk kegiatan yang lebih konkrit yang setiap tahun kami laksanakan secara berkelanjutan diantaranya sawala (diskusi), seminar dan loka karya daerah, penelitian, pagelaran bahasa, seni dan budaya, penerbitan buletin Sunda (Buletin Turus), pengabdian pada masyarakat (P2M), helaran (kampanye) memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional dan Riksa Budaya Sunda (RBS).

DASAR PEMIKIRAN
Penciptaan Kebudayaan Nasional terbentuk dari komponen-komponen yang terhimpun menjadi satu, yakni dari Kedudayaan Daerah. Sebagai penunjang dan peran yang sangat penting demi terciptanya tatanan kebudayaan nasional yang kondusif dan produktif, diperlukan penjagaan keberadaan aset-aset Kebudayaan Daerah.

Perkembangan dan kemajuan jaman (globalisas) telah menggerus jati diri sebagai sebuah bangsa yang memiliki keberagaman budaya daerah yang sarat akan keragaman khas dalam setiap unsurnya. Budaya Sunda sebagai salah satu kebudayaan yang berkembang dan menjadi salah satu komponen kebudayaan nasional, kini telah terkikis sedikit demi sedikit oleh arus globalisasi.

Hal yang paling terlihat dari mulai terkikisnya budaya Sunda adalah semakin jarangnya penggunaan bahasa yang merupakan aspek terkuat dari budaya, digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan generasi muda. PBB sebagai Organisasi Negara se-dunia pun telah melihat fenomena ini sebagai sebuah masalah besar, resolusinya dengan mengusung memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang ditetapkan pada tanggal 21 Februari. Begitupun dengan pemerintah daerah Jawa Barat telah menanggapi dan mengantisipasi hal tersebut dengan dikeluarkannya Perda Nomor 5 tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.

Untuk menghadapi kondisi di atas, diperlukan peran serta masyarakat di berbagai lapisan, untuk mengambil ranah posisi dalam rangka mewujudkan kelestarian budaya Sunda, yang tercakup di dalamnya bahasa, sastra dan aksara daerah, juga hal yang paling bisa diterima masyarakat secara instant melalui kesenian daerah. Begitu hal nya dengan kami, BEM Hima Pensatrada FPBS UPI sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang menyadari hal tersebut, dan berusaha untuk berperan serta aktif dalam mewujudkan kelestarian serta penjagaan budaya daerah (baca: Sunda) khususnya bidang bahasa sebagai salah satu ranah yang paling penting, dengan sebuah kegiatan yakni Riksa Budaya Sunda (RBS) 2012.

LANDASAN KEGIATAN
1. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Daerah No. 05 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan , Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah.
4. Peraturan Daerah No.06 Tahun 2003 tentang pemeliharaan Kesenian.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomér 20 Taun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 tambahan lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2004 tentang penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 13)
7. Penetapan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
8. Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 8052 tentang Organisasi kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia
9. AD/ART Hima Pensatrada 2010-2011
10. Gurat Badag Program Gawe (GBPG) Hima Pensatrada 2011-2012
11. Program Gawe (Kerja) Hima Pensatrada periode 2011-2012

NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Nama Kegiatan
“Riksa Budaya Sunda (RBS) 2012”
Tema Kegiatan
“Hirup Basana, Hurip Budayana
Dipaké Basana, Waluya Budayana”

MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Menyelenggarakan kegiatan sebagai partisipasi aktif mahasiswa sebagai generasi muda dalam melestarikan Budaya Sunda, Khususnya Bahasa Sunda.
2. Tujuan
a. Sebagai salah satu upaya dalam memelihara kelestarian budaya sunda, khusunya meliputi bahasa dan sastra.
b. Memberi dan meningkatkan pengaruh akan pentingnya penggunaan bahasa sunda di berbagai kalangan masyarakat, guru dan siswa.
c. Menanamkan dan meningkatkan rasa kecintaan terhadap Bahasa Sunda bagi semua kalangan masyarakat penutur bahasa.
d. Aplikasi Perda no.05 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah.
e. Implementasi Perda no.06 tentang pemeliharaan Kesenian

BENTUK KEGIATAN
1. Pasanggiri
a. Pasanggiri (Lomba) Nembang Pupuh tingkat SMP/MTs/Sederajat se-Jawa Barat
b. Pasanggiri (Lomba) Maca Sajak tingkat SMP/MTs/Sederajat se-Jawa Barat
c. Pasanggiri (Lomba) Maca Sajak tingkat SMA/MA/Sederajat se-Jawa Barat
d. Pasanggiri (Lomba) Debat Basa Sunda tingkat SMA/MA/Sederajat se-Jawa Barat
e. Pasanggiri (Lomba) Kaulinan Barudak tingkat SD/MI se-Jawa Barat
f. Pasanggiri (Lomba) Dongeng tingkat SD/MI se-Jawa Barat

2. Eksebisi dan Pameran
a. Aksara Sunda
b. Kaulinan Barudak
c. Kerajinan Anyaman Bambu
d. Kerajinan Angklung
e. Macam-macam bentuk ketupat
f. Bazaar

3. Malam Apresiasi Seni
a. Rampak Kendang
b. Rampak Tari
c. Parade Sajak
d. Degung
e. Longser
f. Calung
g. Dll.

WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
1. Pendaftaran Pasanggiri

Pendaftaran : 15 Januari - 15 Februari 2012
Tempat : Sekretariat Hima Pensatrada FPBS UPI
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Gd. FPBS Baru Lt.2 UPI Bandung
Atau melalui e-mail : riksabudayasunda2012@gmail.com
Uang Pendaftaran bisa ditransfer ke No Rekening : 0173015805 a.n. Dini Novianti Sutrisna

2. Pelaksanaan Pasanggiri (Lomba)
Hari : Senin-Sabtu
Tanggal : 27 Februari - 3 Maret 2012
Waktu : 08.00 s.d. Selesai
Tempat : Gd. Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UPI

SASARAN KEGIATAN
1.Pelajar SD/sederajat se-Jawa Barat
2.Pelajar SMP/sederajat se-Jawa Barat
3. Pelajar SMA/sederajat se-Jawa Barat
4. Guru, SMP, SMA se-Jawa Barat

PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan ini adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS UPI yang terhimpun dalam suatu adah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Basa jeung Sastra Sunda FPBS UPI (susunan panitia terlampir)

1 komentar:

  1. Luyu sareng opat kaparigelan ngagunakeun basa, kumaha upami dina Riksa Budaya Sunda taun payun mah aya pasanggiri anu ngawengku :
    a. ngaregepkeun,
    b. maca,
    c. nyarita,sareng
    d. nulis!

    BalasHapus